PERAN KOMUNITAS UMAT ISLAM INDONESIA DALAM MEMANFAATKAN
NEW MEDIA DAN SOSIAL MEDIA DALAM DAKWAH
Oleh: SYAMSURIYANTO
Peran komunitas umat
Islam di Indonesia mempunyai peranan yang penting untuk memajukan Islam itu
sendiri. Semua akan dapat berjalan dengan baik, jika anggota dari komunitas
umat Islam itu melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab
atas apa yang telah dibentuknya untuk menegakkan kalimat Allah. Dengan membuang
urusan- urusan pribadi. Peran komunitas umat Islam Indonesia (ormas Islam Indonesia) dalam
memanfaatkan new media dan sosial media mempunyai pengaruh yang sangat
besar. Mereka berfikir bahwa new media dan sosial media (baca: Internet) adalah
salah satu media yang efektif dan efisien dalm melakukan dakwah Islamiah kepada
masyarakat, baik kepada kaum muslim maupun kepada non muslim.
Peran komunitas umat Islam Indonesia dalam media, dalam memanfaatkan new media dan
sosial media (khususnya website) adalah Sebagai berikut.
Pertama, melaksanakan toleransi
antar komunitas umat
Islam Indonesia dengan yang lainya.
Akhir-akhir ini, justru banyak komunitas umat Islam Indonesia (ormas Islam Indonesia)
yang saling memfitnah atas ormas Islam yang lain. Saling menjelekkan dan
mengumbar aib sesama. Contoh pada tataran tahlinan, ada salah satu situs
website dari ormas Islam tersebut melakukan kritik besar-besaran terhadap ormas
Islam yang melaksanakan amalan tersebut. Mereka mengatakan amalan itu (baca:
tahlinan, yasinan, istigatsah dan-lain-lain) itu adalah amalan yang tidak ada
dalilnya dan tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Jadi, perbuatan
saling mengejek melalui situs website itu tidak sepantasnya bagi ormas Islam
yang notabene-nya ingin mengabdi kepada bangsa, negara terutama pada agama
Islam. Saling memahami amalan antar ormas Islam itu lebih baik dari saling
memfitnah antar keduanya. Salah satu opsi yang baik untuk saling menghormati
antar ormas Islam adalah dengan saling memahami amalan antar ormas Islam
tersebut.
Kedua, memberikan informasi yang baik dan terpercaya
kepada masyarakat. Di era globalisasi, masyarakat lebih bergantung dan percaya
kepada informasi di media sosial dan new media ( internet) dari pada informasi
di media konvensional. Maka peran komunitas umat Islam di sini tidak boleh
mengada-ada (membuat-buat) informasi, sehingga ketika diteliti kebenarannya
tidak ada. Hal ini sangat merugikan sekali terhadap masyarakat Islam dan
lainnya. Misi suci Islam yang telah disampaikan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah
tidak boleh dikotori oleh umat Islam sendiri dengan memberikan informasi yang
kotor, sehingga akan mengakibatkan perbuatan yang fatal kepada masyarakat
sendiri.
Ketiga, mendahulukan kepentingan
uamat Islam secara umum, dari pada kepentingan ormas islam (baca: kelompok)
sendiri. Banyak situs website Islam saat ini yang lebih mementingkan
kelompoknya sendiri, dari pada kepentingan umat Islam secara keseluruhan. Islam
itu adalah rahmat, jangan sampai nilai-nilai kerahmatan dalam Islam hilang
karena umat Islam sendiri lebih mendahulukan kepentingan sendiri dari pada
kepentingan kelompok dirinya.
Keempat, memberikan dan menginovasi materi dakwah
(artikel keislaman) yang akan diakses ke media sosial secara berkala untuk
menjadikan pembacanya tidak merasa jenuh. Karena mereka akan selalu mendapatkan
nasihat dan ilmu baru. Materi dakwah yang disampaikan harus lebih menekankan
pada tabsyir, yaitu pemberian materi dakwah yang didasarkan pada janji
dan pahala yang diberikan Allah Swt kepada hamba-hambanya baik di dunia maupun
di akhirat kelak bagi hamba-hambanya yang selalu melaksanakan perbuatan sholeh
dan menjauhi segala larangannya. Jika komunitas Islam menginginkan, jangan
pernah memberikan materi dakwah yang bersifat tandzir, yaitu pemberian materi
dakwah yang didasarkan pada ancaman dan adzab yang diberikan Allah Swt kepada
hamba-hambanya baik di dunia maupun di akhirat kelak bagi mereka yang
melaksanakan perbuatan dosa dan melanggar perintah-perintahnya.
Kelima, membentengi internal
umat Islam dengan membentenginya dengan tetap berpegang teguh pada aqidah ahl
as-Sunnah wa al-Jamaah dengan ilmu syar’i yang mantap dari serangan aliran-aliran
yang menyimpang dari Islam yang ingin
menghancurkan umat Islam lewat pemikiran mereka dari dalam. Komunitas umat
Islam yang dalam koridor ahl as-Sunnah wa al-Jamaah harus selalu memfilter paham-paham sesat yang
tidak sesuai dengan Islam.
Keenam, membentengi dari eksternal
umat Islam (serangan kristenisasi,
liberalisme, dan lain-lain) yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Mereka melakukan demikian untuk menghancurkan umat Islam
dari serangan dari luar, biasanya mereka menyerang dengan pendekatan budaya dan
pemikiran. Mereke yakin dengan menggunakan pendekatan itu umat Islam bisa hacur
dari pada pendekatan peperangan (kekerasan) yang tidak bisa mungkin dilakukan.
Ketujuh, memberikan motivasi
kepada umat Islam untuk melakukan hal-hal yang baik. Artinya membentengi semua
kalangan baik generasi muda wanita orang dewasa atau anak-anak yang menjadi
incaran budaya-budaya pendatang yang mengajak orang kepada permisifme dan
memberontak terhadap nilai-nilai akhlak yang luhur dan mendorong terjadinya
kekerasan tindak kejahatan dan prilaku amoral lainnya. Contohnya selalu
melaksanakan jihad dalam berbagai hal. Jihad dimaksud bukan seperti pandangan
terorisme (melakukan kerusuhan, kekerasan dan pengeboman), melainkan dengan
membantu sesama jika dalam kesulitan dan musibah (tanpa pandang agama),
membangun masjid, sekolah Islam (baca: madrasah), dan lain-lain. Hal itu lebih
bermanfaat dari pada melakukan kerusuhan, kekerasan dan pengeboman yang
dilakukan oleh banyak kaum radikal Islam yang mengaku membela Islam. Padahal
Islam itu penuh dengan kedamaian dan tidak ada misi dakwah dalam Islam dengan
menggunakan kekerasan dan peperangan, selama masih ada cara yang lebih baik.
Kedelapan, memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada umat Islam untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keilmuan umat agar mereka
mampu membela, mempertahankan Islam dan menjaga identitas keislaman dengan akidah mereka
secara benar. Komunitas Umat Islam
juga mampu memberikan informasi untuk menyelamatkan umat Islam dari
aliran-aliran sesat dan menghadapi mereka dengan cara-cara yang yang baik
(diskusi, seminar dan penerbitan sebuah buku untuk melawan mereka dengan baik)
dan berusaha menyingkap tujuan-tujuan mereka dan membedah kesalahan ideologi
mereka. Setelah itu Komunitas Umat Islam memberikan penyadaran kepada umat Islam mengenai bahaya
dan kesalahan keyakinan aliran-aliran sesat itu serta mengungkapkannya kepada masyarakat
dengan argumen yang jelas dan atas dasar pemahaman dan ilmu yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar