Selasa, 22 April 2014

MEDIA KOMUNIKASI DALAM DAKWAH



MEDIA KOMUNIKASI DALAM DAKWAH
Oleh: Mr. Shemshoury Yhantho


Media Komunikasi berasal dari dua kata yakni media dan komunikasi, yang masing-masing mempunyai arti tertentu. Media adalah peralatan atau perantara serta komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan seseorang atau beberapa orang dengan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dengan berdasarkan dua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa media komunikasi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mempermudah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Media komunikasi mempunyai peranan dan pengaruh dalam perubahan masyarakat.
Secara sederhana dakwah adalah sebuah komunikasi da’i kepada mad’u dengan membawa pesan-pesan dakwah. Jadi, Setiap aktivitas dakwah adalah aktivitas komunikasi, tetapi tidak setiap aktivitas komunikasi itu disebut dakwah. Karena tujuan dakwah merupakan sesuatu yang mulia untuk dicapai berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah. Aktivitas dakwah lebih mulia dari komunikasi.
Tujuan berkomunikasi adalah  agar komunikan bersikap dan bertindak sama dengan keinginan komunikator. Dalam hal ini, tujuan komunikasi bukan sekedar memberikan informasi tapi juga persuasif. Begitu juga dengan tujuan dakwah, agar mad’u bersikap dan bertindak sama dengan keinginan da’i (bukan pada hal yang diinginkan da’i secara pribadi, melainkan sesuatu yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah). Dakwah juga harus persuasif, agar mad’u melakukan yang da’i inginkan.  Jadi, tujuan komunikasi dengan tujuan dakwah mempunyai persamaan yaitu sama-sama agar mad’u/komunikan bersikap dan bertindak sama dengan keinginan da’i/komunikator.
Di era modernisasi, dakwah mempunyai tantangan yang besar terutama sejak berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Di samping itu, media komunikasi (media massa) sebagai hasil dari IPTEK memberikan manfaat yang besar dalam perkembangan dan kemajuan dakwah Islam. Peluang dakwah semakin terbuka lebar, manakala da’i dapat memanfaatkan media komunikasi tersebut. Agar dakwah yang dilakukan tidak terkesan menggunakan media dakwah (media massa) semata, da’i diperlukan memiliki strategi dakwah yang baik demi terciptanya dakwah yang sukses. Media (baca: media massa) dalam dakwah mempunyai pengaruh yang besar. terhadap proses penyampaian pesan dakwah kepada mad’u. Apabila media yang digunakan tepat, otomatis pesan dakwah yang disampaikan mudah dipahami mad’u.
Dengan berkembangnya teknologi, informasi dan komunikasi, seharusnya da’i lebih pandai dalam memanfaatkan media massa. Media massa baik media cetak, media elektronik maupun internet menjadi sarana yang dinilai efektif dan efisien dalam penyampaian pesan dakwah. Apalagi internet yang mempunyai informasi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sehingga para mad’u dapat dengan mudah memperoleh materi– materi dakwah dimana dan kapan saja.
Kemajuan media komunikasi di era mutakhir menunjukkan perubahan yang signifikan. Karena sudah banyak media yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang dilakukan secara cepat kepada mad’u. Pemanfaatan media massa sebagai alat untuk mendukung aktivitas dakwah merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam penyampaian nilai-nilai Islam kepada masyarakat. Jadi, da’i harus tanggap dalam setiap problematika yang ada.
Berbicara tentang media komunikasi dapat diartikan bahwa semua media dan benda dapat dijadikan media komunikasi demi suksesnya dakwah itu sendiri. Karena tidak mungkin dakwah sukses tanpa adanya media yang membantu menyukseskannya. Media komunikasi didalamnya ada media massa (media cetak dan media elektronik) begitu juga semua benda yang dinilai mampu mengantarkan suksesnya dakwah.
Sejalan dengan berkembangnya media komunikasi dewasa ini berkembang pula media dakwah. Media dakwah mempunyai pengertian yang luas, tetapi di sini hanya dibatasi pada media massa yang dapat digunakan untuk menyampaikan dakwah, yaitu media cetak, seperti surat kabar, majalah dan tabloid, serta media elektronik, seperti radio, televisi, dan internet (international networking atau lengkapnya international connection networking). Internet biasanya dianggap sebagai gabungan komputer, televisi dan telepon.
Berdakwah melalui media merupakan kajian salah satu unsur dakwah yaitu, media dakwah. Dimana media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam menyampaikan pesan kepada penerima dengan memanfaatkan media untuk mencapai keberhasilan pemilihan media yang digunkan menjadi penting. Bahwa yang menjadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangtlah sederhana yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.
media dakwah adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam rangka pencapaian tujuan dakwah. Meskipun hanya sebagai alat perantara tetapi sangat berperan dalam pelaksanaan dakwah.  Hal tersebut menunjukkan bahwa media dakwah sangat dibutuhkan dalam proses penyelenggaraan aktivitas dakwah di masyarakat. Dengan demikian media dakwah yang meliputi segala sesuatu yang digunakan dalam hubungannya dengan pelaksanaan dakwah, sekalipun hanya alat penunjang,  akan  tetapi  sangat  besar   pengaruhnya   dalam   pencapaian  tujuan yang ingin dicapai oleh dakwah.
Sekalipun media dakwah itu sangat banyak, tetapi tidak ada  media yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, kekurangan yang ada pada media yang satu akan disempurnakan oleh media lainnya. Makin banyak menguasai penggunaan media dalam pelaksanaan dakwah, maka semakin mengantar kepada keberhasilan dan kesuksesan  dalam pelaksanaan dakwah. Oleh karena itu, dalam memilih media dakwah sebaiknya selalu dikondisikan dengan objek dakwah, sebab tidak semua media dakwah bisa digunakan dalam semua kondisi dan situasi.
Media dakwah merupakan salah satu unsur dakwah yang dapat menunjang suksesnya dakwah.  Sebab itu, materi dakwah yang akan disampaikan harus disesuaikan degan media yang akan digunakan. Dengan demikian, dakwah  yang disalurkan lewat media lebih mudah  mempengaruhi mad’u. Di sinilah pentingnya media bagi juru dakwah dalam menyampaikan materi dakwah terhadap mad’u.

Selanjutnya media massa dibagi menjadi dua, yaitu
A.    Media Cetak
Media cetak untuk berbagai jenis media dakwah di sini ialah semua bahan cetakan yang digunakan untuk memuat dan menyampaikan pesan-pesan dakwah ke pada msyarakat sebagai sasaran (obyek) dakwah. Bahan cetakan yang memuat informasi dakwah tersebut harus memenuhi beberapa fungsi sebagai media penyampaian pesan ke pada publik. Misalnya, informasi tentang sistuasi dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat baik masyarakat di sekitar maupun yang berskala dunia. Selain itu, media cetak tersebut juga harus memuat tentang upaya peningkatan pemahaman tentang diri sendiri. Selanjutnya, media cetak itu juga harus memuat informasi tentang upaya menjalankan peran sosial. Berikutnya, media cetak termaksud juga harus berisi informasi tentang dorongan untuk memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. 
Media cetak yang dapat digolongkan ke dalam jenis-jenis media dakwah ialah : buku, surat kabar, majalah, bulletin, brosur, jurnal, pamplet, stiker, poster, karcis (tiket), logo (label), dan sebagainya. Namun penulis hanya akan menjelaskan media komunikasi cetak yang mempunyai peran berskala besar. Di antaranya sebagai berikut:
a.       Buku, berdakwah melalui buku mempunyai peranan dan manfaat yang besar pengaruhnya. Buku sebagai media komunikasi dakwah cetak telah banyak dilakukan oleh para ulama’ baik ulama’ klasik maupun ulama’ kontemporer. Salah satu ulama’ klasik yang produktif menulis buku adalah Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali dengan Karyanya Kitab Ihya Ulumuddin, Misyakatul Anwar, Minhajul Qowim, Minhajul Abidin dll. Begitu juga dengan ulama’ kontemporer salah satunya adalah Harun Yahya (Nama pena dari Adnan Oktar) dengan karyanya “Beberapa rahasia Al-Qur’an”, “Indahnya Islam kita”, “melihat Kebaikan di segala hal” serta buku-buku yang lain yang berjumlah sekitar 40 macam buku
b.      Surat kabar
Surat kabar beredar dimana-mana, karena di samping harganya yang murah beritanya juga sangat up to date dan memuat berbagai jenis berita. Surat kabar cepat sekali peredarannya karena jika terlambat beritanya akan out of date. Dakwah melalui surat kabar cukup tepat dan cepat beredar melalui berbagai penjuru. Karena itu dakwah melalui surat kabar sangat efektif dan efisien yaitu dengan cara da’i menulis rubrik di surat kabar tersebut misalnya berkaitan dengan rubrik agama.
Surat kabar juga dikenal dengan nama koran. Koran berasal dari bahasa Belanda, yaitu krant dan bahasa Perancis, yaitu courant. Koran atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan hiburan lainnya.
Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi hiburan dapat ditemukan pada rubrik artikel ringan, feature, komik atau kartun seta cerita bersambung. Fungsi mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubric opini. Fungsi pers bertambah, yiatu sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif.
Karakteristik Surat Kabar Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal dan tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut. Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup: publisitas, periodisitas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasikan.
Untuk menyerap isi surat kabar, dituntut kemampuan intelektualitas tertentu. Khalayak yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar begitu juga yang berpendidikan rendah.
Kategorisasi Surat Kabar Dilihat dari ruang lingkupnya, surat kabar nasional, regional, dan lokal. Ditinjau dari bentuknya, ada surat kabar biasa dan tabloid. Dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar Berbahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Daerah. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.
Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional yang terbit di seluruh bagian negara. Di Indonesia, contohnya adalah KOMPAS. Pemilik surat kabar, atau sang penanggung jawab, adalah sang penerbit, Orang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor.
c.       Majalah
Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi akademis yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal.
Tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju, artinya redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya. Kategori majalah pada masa Orde baru; majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah popular, umum, hukum, pertanian, humor, olahraga, daerah.
Fungsi majalah mengacu pada sasaran khalayak yang spesifik. Majalah dengan topic atau kategori tertentu mempunyai spesialisasi sasaran pembeli dan pembaca yang dikehendaki.
Majalah media yang paling simple organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah tetap dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri : penyajian lebih dalam, nilai aktualitas lebih lama, gambar/foto lebih banyak, cover/sampul sebagai daya tarik.
Majalah mempunyai fungsi yaitu menyebarkan informasi atau misi yang dibawa oleh penerbitnya. Majalah biasanya mempunyai ciri tertentu, ada yang khusus wanita, remaja, pendidikan, keagamaan, teknologi, kesehatan, olahraga, dan sebagainya. Sekalipun majalah mempunyai cirri tersendiri tetapi majalah masih dapat difungsikan sebagai media dakwah, yaitu dengan jalan menyelipkan misi dakwah kedalam isinya, bagi majalah bertema umum. Jika majalah tersebut majalah keagamaan maka dapat dimanfaatkan sebagai majalah dakwah. Jika berdakwah melalui majalah maka seorang dai’I dapat memanfaatkannya dengan cara menulis rubrik atau kolom yang berhubungan dengan dakwah Islam.


B.     Media Elektronik
Media elektronika ialah semua peralatan yang sitem kerjanya berhubungan dengan elektron (tenaga listrik). Dalam kaitan dengan penggolongan media dakwah di bidang media elektronik, dapat dibagi ke dalam tiga macam yaitu masing-masing :
1.      Media Audio
Media dakwah elektronik jenis audio. Yaitu media penyampaian pesan dalam bentuk suara atau dapat juga disebut sebagai media yang menggunakan bahasa lisan atau semua pesan yang berbentuk bunyi (suara). Termasuk dalam jenis ini alat-alat penyampaian pesan seperti radio, telefon, tape recorder (media perekam suara), pita rekaman, CD (Compack Disk), dan sebagainya.
Media audio adalah alat yag dioperasikan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indera pendengaran.
a.       Radio
Dalam melaksanakan dakwah, penggunaan radio sangatlah efektif dan efisien. Jika dakwah dilakukan melalui siaran radio dia akan mudah dan praktis, dengan demikian dakwah akan mampu menjangkau jarak komunikan yang jauh dan tersebar. Disamping itu radio mempunyai daya tarik yang kuat. Daya tarik ini ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsure yang ada padanya yakni music, kata-kata dan efek suara.
Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Keunggulan radio adalah berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. Radio merupakan teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
b.     Tape Recorder
Tape recorder adalah media elektronik yang berfungsi merekam suara kedalam pita kaset dan dari pita kaset yang telah berisi rekaman suara dapat diplay back dalam bentuk suara. Dakwah dengan tape recorder ini relative mengahabiskan biaya yang murah dan dapat disiarkan ulang kapan saja sesuai kebutuhan. Disamping itu da’i juga dapat merekam program dakwahnya disuatu tempat dan hasil rekamannya dapat disebarkan pada kesempatan lain dan seterusnya.

2.      Media Visual
Media dakwah elektronik jenis  visual, yaitu media penyampaian pesan yang menampilkan gambar atau tulisan yang direfleksikan (dipantulkan) melalui lensa proyektor. Termasuk ke dalam pembagian ini alat-alat penampil gambar seperti: foto tustel, slide reflektor, OHV (Over Head Proyektor), sketsa, dan sebagainya.
Media visual adalah bahan-bahan atau alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah melalui indra penglihatan. Yang termasuk dalam media ini diantaranya yaitu:
a.       Film Slide
Film slide ini berupa rekaman gambar pada film positif yang telah deprogram sedemikian rupa sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang telah diprogramkan. Pengoperasian film slide melalui proyektor yang kemudian gambarnya diproyeksikan pada screen. Kelebihan dari film slide ini adalah mampu memberikan gambaran yang cukup jelas kepada audiensi tentang informasi yang disampaikan seorang juru dakwah. Disamping itu juga dapat dipakai berulang-ulang sejauh programnya sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa untuk membuat program melalui film slide diperlukan dalam bidan fotografy dan grafis. Selain itu juga diperlukan ruangan khusus dengan menggunakan aliran listrik.
b.      Overhead Proyektor (OHP)
OHP adalah perangkat keras yang dapat memproyeksikan program kedalam screen dari program yang telah disiapkan melalui plastic transparan. Perangkat ini tepat sekali untuk menyampaikan materi dakwah kepada kalangan terbatas baik sifat maupun tempatnya. Kelebihan menggunakan media ini adalah program dapat disusun sesuai dengan selera da’i dan apalagi jika diwarnai dengan seni grafis yang menarik. Sedangkan kelemahannya yaitu memerlukan ruangan khusus yang beraliran listrik juga menuntut kreatifitas da’i dalam mengungkapkan informasi melalui seni grafis yang menarik.
c.       Gambar dan Foto
Gambar dan foto merupakan dua materi visual yang sering dijumpai dimana-mana, keduanya sering dijadikan media iklan yang cukup menarik seperti surat kabar, majalah dan sebagainya. Dalam perkembangannya gambar danfoto dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Dalam hal ini, gambar dan foto yang memuat informasi atau pesan yang sesuai dengan materi dakwah. Seorang da’i yang inovatif tentu akan mampu memanfaatkan gambar dan foto untuk kepentingan dakwah dengan efektif dan efisien. Kelebihan dari media ini adalah kesesuaiannya antara dakwah dengan perkembangan situasi melalui pemberitaan surat kabar, atau majalah serta keaslian situasi melalui pengambilan foto langsung. Biaya tidak terlalu mahal dan dapat dilakukan kapan saja dengan tidak bergantung kepada berkumpulnya komunikan. Kelemahannya, seorang da’i tidak dapat memonitor langsung keberhasilan dakwah, salian itu juga menuntut da’i untuk kreatif dan inovatif.

3.      Media Audo-Visual
Media dakwah elektronik jenis  Audo-visual, yaitu media penyampaian pesan dengan menampilkan gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan. Jadi melalui media penyampaian seperti ini pihak penerima pesan dapat melihat tayangan dalam bentuk gambar hidup yang dilengkapi dengan suara sekaligus. Termasuk ke dalam jenis media ini ialah televisi, rekaman video yang dilengkapi dengan penerima suara, film yang disertai suara, dan sebagainya. 
Salah satu contohnya adalah Film, pemanfaatan film cenderung lebih efektif dan efisien serta sangat actual sesuai dengan perkembangan masyarakat. Hal ini disadari karena film membawa pesan yang mampu mempengaruhi penontonnya sebagai sasaran dakwah (mad’u)nya. Itulah sebabnya film dalam kegiatan dakwah seharusnya ditata rapi dan mengandung nilai-nilai ajaran moral islami yang sesuai dengan kebutuhan mad’unya.
Media audio visual adalah media penyampaian informasi yang dapat menampilkan unsure gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi.
a.       Televisi
Televisi merupakan media dominan komunikasi massa di seluruh dunia dan sampai sekarang masih terus berkembang. Dari semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui pertumbuhan televisi kabel.
Memberikan informasi, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
Di beberapa daerah terutama di Indonesia masyarakat banyak menghabiskan waktunya untuk melihat televise. Kalau dakwah Islam dapat memanfaatkan media ini dengan efektif, maka secara otomatis jangkauan dakwah akan lebih luas dan kesan keagamaan yang ditimbulkan akan lebih mendalam. Program-program siaran dakwah yang dilakukan hendaknya mengenai sasaran objek dakwah dalam berbagai bidang sehingga sasaran dakwah dapat meningkatkan pengetahuandan aktifitas beragama melalui program-program siaran yang disiarkan melalui televisi.
b.      Film
Khalayak menonton film terutama untuk hiburan. Akan tetapi dalam film terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang.

Jika film digunakan sebagai media dakwah maka harus diisi misi dakwah adalah naskahnya, diikuti skenario, shooting dan actingnya. Memang membutuhkan keseriusan dan waktu yang lama membuat film sebagai media dakwah. Karena disamping prosedur dan prosesnya lama dan harus professional juga memerlukan biaya yang cukup besar. Namun dengan media film ini dapat menjangkau berbagai kalangan. Disamping itu, secara psikologis penyuguhan secara hidup dan tampak yang dapat berlanjut dengan animation memiliki kecenderungan yang unik dalam keunggulan daya efektifnya terhadap penonton.

C.     Media Internet
Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Industri media komputer memiliki beberapa bidang utama, antara lain: pabrik perangkat keras komputer, perangkar lunak komputer. Content provider adalah yang mengembangkan isi dan database yang didistribusikan melalui jaringan komputer. Bagian dari perangkat lunak komputer terdapat pula Internet Service Provider (ISPs), yakni perusahaan yang menjual akses internet.
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Saat ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.
Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan karena internet memang lahir dari benih penelitian. Hal yang membedakan internet (dan jaringan global lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang. Ada alasan yang bagus mengenai jurnalisme yang baik, yaitu informasinya harus menarik, tepat waktu, dan cepat.
Dengan media internet dakwah dapat memainkan peranannya dalam menyebarkan informasi tentang Islam keseluruh penjuru, dengan keluasan akses yang dimilikinya yaitu tanpa adanya batasan wilayah, cultural dan lainnya. Menyikapi fenomena ini, Nurcholis Madjid mengatakan “Pemanfaatan internet memegang peranan amat penting, maka umat Islam tidak perlu menghindari internet, sebab bila internet tidak dimanfaatkan dengan baik, maka umat Islam sendiri yang akan rugi. Karena selain bermanfaat untuk dakwah, internet juga menyediakan informasi dan data yang kesemuanya memudahkan umat untuk bekerja.
Begitu besarnya potensi dan efisiennya yang dimiliki oleh jaringan internet dalam membentuk jaringan dan pemanfaatan dakwah, maka dakwah dapat dilakukan dengan membuat jaringan-jaringan informasi tentang Islam atau sering disebut dengan cybermuslim atau cyberdakwah. Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam variasinya.
Kesemua jenis media penyampaian pesan tersebut di atas, dapat digolongkan sebagai media dakwah yang dapat dimanfaatkan secara efektif dalam upaya penyadaran masyarakat menuju tercapainya cita-cita dakwah yaitu: “menyeru manusia ke arah kebaikan dengan jalan mengajak mereka untuk melakukan kebaikan (al-amr bilma’ruf) dan menghindari kejahatan (al-nahyu ‘anil-munkar) demi mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dari pemaparan terdahulu diketahui bahwa sebenarnya media dakwah cukup banyak. Juga diketahui bahwa mekaksanakan kegiatan dakwah tidaklah hanya melalui kegiatan lisan atau dakwah bilmaqal tetapi dakwah juga dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan berbgagai media hiburan. Dan jika hal itu dilakukan maka dapat dibayangkan hasilnya akan cukup lumayan sebab bagaimanapun jiwa manusia selalu cenderung untuk mencintai keindahan dan semua yang sifatnya indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar