Oleh: Syamsuriyanto[1]
Latar belakang Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Sunan Ampel Surabaya menjadi UINSA Surabaya setidaknya memeliki empat faktor,
diantaranya faktor akademik-ilmiah, sosiologis-demografis, kebutuhan publik dan
kelembagaan. Dalam dimensi faktor akademik-ilmiah, IAIN Sunan Ampel Surabaya
merupakan salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Jawa Timur yang
mempunyai spesifikasi keilmuan Islam-sosial, Islam-humaniora, Islam-pendidikan
dan lain-lain. Namun dalam pengembangan dakwah islamiyah khususnya di
Jawa Timur, IAIN Sunan Ampel Surabaya harus melakukan inovasi agar tidak ada
dikotomi pendidikan antara dirasah
Islamiyah (studi-studi keislaman) dengan keilmuan umum. Maka IAIN Sunan
Ampel Surabaya beralih satus menjadi UINSA adalah untuk menyebarkan nilai-nilai
keislaman dengan tidak melakukan dikotomi keilmuan tersebut.
Faktor yang kedua adalah sosiologis-demografis.
UINSA merupakan Universitas Islam Negeri yang berada di Jawa Timur yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang berbasis santri. Besarnya
penduduk yang beragama Islam itu di latar belakangi oleh lembaga pendidikan
Islam baik formal maupun nonformal. Pendidikan Islam formal (dari madrasah
ibtidaiyah sampai aliyah) serta pendidikan Islam nonformal (pondok pesantren
dan lainnya) mengakar di Jawa Timur. Bahkan pendidikan Islam di Jawa Timur terbesar
dari pada daerah-daerah lain di Indonesia. Maka atas prestasi Jawa Timur
tersebut, IAIN Sunan Ampel Surabaya berbenah menjadi UINSA.
Faktor yang ketiga adalah kebutuhan publik. Masyarakat mengira bahwa pendidikan agama hanyalah
mengantarkan manusia menjadi tokoh agama serta tanpa mengantarkannya untuk
mendapatkan pekerjaan yang baik. IAIN Sunan Ampel
Surabaya berubah status menjadi UINSA untuk meluruskan persepsi tersebut. Dalam
perkembangannya UINSA tidak hanya membuka program studi dan fakultas yang hanya berorientasi
terhadap agama Islam, namun juga dibuka
program studi dan fakultas yang bersifat umum.
Sedangkan faktor
yang terakhir adalah kelembagaan. IAIN
Sunan Ampel Surabaya berubah status
menjadi UINSA
adalah untuk menuju kemajuan (progress), bukan kemunduran (regress).
Transformasi menjadi UINSA adalah bukti konkret bahwa IAIN
Sunan Ampel Surabaya menuju kemajuan,
khususnya dalam segi administrasi dan kelembagaan. UINSA merasa bahwa perubahan
status agar menjadi World Class University.
[1]
Mahasiswa Semester 3 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
(UINSA) Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar