Minggu, 08 Desember 2013

Pemanfaatan New Media Sebagai Media Dakwah di Era Modernisasi



Oleh: Syamsuriyanto[1]
Dibawah ini adalah hubungan antara new media dengan dakwah yang yang dirasakan sebagai bentuk metode dakwah yang efektif dan efisien:
a.    New media dengan software aplikasinya dapat memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan dakwah. Hal lain yang bisa kita manfatkan adalah dalam hal efisiensi. Jika secara fisik kitab-kitab hadits yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan itu, dengan kemajuan Teknologi Informasi cukup disimpan dalam sebuah komputer/flashdisk yang mudah dibawa dan dibaca dimanapun. Dengan melakukan digitasi teks telah banyak tersedia buku-buku elektronik (e-books) yang dapat kita nikmati baik buku-buku tafsir, tarikh, kitab-kitab hadits, kitab-kitab fiqih dan lain-lain.  Aplikasi tersebut antara lain Al Quran digital : memudahkan pencarian ayat dan topik-topik dalam Al-Qur’an, Maktabah syamilah dan lain-lain.
b.        New media dengan VCD dan DVD-nya menjadi sarana dakwah yang sangat efektif dan efisien. Rekaman kegiatan pengajian dan ceramah-ceramah para mubaligh telah banyak yang disimpan dalam VCD maupun DVD sehingga dengan mudah dapat didistribusikan ke daerah-daerah sasaran dakwah yang dekat maupun yang jauh dengan cepat. Dengan media tersebut, kita dapat belajar dan menyimak pelajaran dari para asatid di waktu lain, dengan suasana lebih santai beserta orang-orang yang dikasihi.
c.         New media dengan aplikasi ponsel celluler juga dapat digunakan untuk kepentingan dakwah. Hal ini nampak dari begitu banyaknya pemakai celluler, mulai dari pengusaha kelas atas hingga pengusaha kelas bawah, bahkan tidak sedikit para remaja pengangguran, pelajar yang belum memiliki panghasilanpun banyak yang  menggunakan celluler. Melihat begitu semaraknya celluler, maka alangkah besar manfaatnya jika celluler digunakan sebagai media dakwah, yaitu dengan cara memanfaatkannya sebagai media untuk mengirin pesan-pesan normatif yang mengandung tsaqafah Islamiyah .
d.    New media dengan aplikasinya yang maju dan serba digital, dapat dimanfaatkan juga menjadi dakwah lewat jual beli dengan prinsip-prinsip ekonomi syari’ah. Sebab pemberdayaan  ekonomi umat mengandung tiga misi[2]. Pertama ialah misi pembangunan ekonomi dan bisnis yang berpedoman pada ukuran-ukuran ekonomi dan bisnis yang lazim dan bersifat universal, Kedua ialah pelaksanaan etika dan ketentuan hukum syariah yang harus menjadi ciri kegiatan ekonomi umat Islam, dan ketiga ialah  membangun kekuatan ekonomi umat Islam, sehingga menjadi sumber dana pendukung dakwah Islam yang dapat  ditarik melalui zakat, infak, sedekah, wakaf dan lain-lain.
e.    New media dengan segala bentuk arus informasi yang ada, dapat mempermudah dan mempercepat untuk mengakses dimana saja dan kapan saja berada. Dengan adanya komunikasi dalam penyampaian informasi tidak lagi dibatasi jarak maupun waktu. Dengan adanya e–mail orang bisa menyampaikan pesan secara langsung walaupun dengan jarak yang jauh. Hal ini sangatlah efektif dan efisien dalam pengembangan dakwah Islamiyah.



[1] Mahasiswa Semester 3 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya
[2] M. Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1999), hlm. 389


Tidak ada komentar:

Posting Komentar