Sabtu, 07 Desember 2013

PM Abbott Tolak Hentikan Spionase, SBY Diminta Usir Diplomat Australia (WHO)



Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan pihaknya tidak akan menghentikan kegiatan mata-mata di Indonesia. Atas pernyataan tersebut, Presiden SBY diminta bersikap tegas dengan mengusir para diplomat Australia di Indonesia.
"Harus dilakukan pengusiran diplomat," ujar guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana kepada detikcom, Sabtu (7/12/2013).
Hikmahanto mengatakan pengusiran diplomat sebagai bentuk protes keras adalah hal yang wajar. Hal itu tidak akan memutuskan hubungan diplomatik kedua negara.
"Pengusiran itu semarah-marahnya negara yang disadap untuk menjaga hubungan diplomatik kedepannya. Bukan putus hubungan diplomatik. Jangan sampai merembet ke masalah people to people," imbuhnya.
Menurut Hikmahanto pernyataan Tony Abbott soal tidak akan menghentikan aksi spionasenya di Indonesia kemungkinan didasari pada dua hal. Pertama Abbott tidak menyetujui penyelesaian pemulihan hubungan karena Presiden SBY mensyaratkan sejumlah hal.
"Ini sama saja 'killing Australia softly'. Bahkan penghentian sementara sejumlah kerjasama belum dicabut dan Dubes Indonesia belum akan kembali bertugas," jelasnya.
Kedua, hasil pertemuan dua Menlu dianggap banyak merugikan pemerintahan Abbott dimata publiknya. Karena Australia terkesan lemah dan mudah menyerah terhadap Indonesia.

Sumber: news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar