Kamis, 12 Desember 2013

PERUBAHAN SIGNIFIKAN DI UINSA



 
Oleh: Syamsuriyanto
Surabaya- Pada 4 Desember yang lalu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya resmi menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya setelah di resmikan oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali.
Perubahan status IAIN mejadi UIN itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. IAIN Sunan Ampel berjuang dan bekerja keras untuk memenuhi persyaratan tersebut untuk menjadi UIN. Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, sehingga mampu mengantarkan kampus 117 itu menjadi UIN. 
Menurut Akh. Muzakki, M.Ag. M.Phil, P.hD, Ketua Tim UIN Sunan Ampel Surabaya, banyak perubahan yang terjadi di UINSA saat ini. Pimpinan UINSA sudah siap dalam mengantarkan UINSA semakin maju kedepannya.
“Kampus kita sudah siap, kami sangat siap secara grafis. Kurikulum sudah dirubah, tempatpun sudah kami rancang dengan sebaik-baiknya, yang untuk sementara diletakkan di Green SA, dan pemerintahpun sudah menyiapkan beberapa dosen untuk UINSA, jadi kami benar-benar sudah mempersiapkan dengan sematang mungkin UINSA ini untuk kemajuan kedepannya”. Katanya.
Menurut dosen lulusan SI jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel itu, UINSA sangat berbeda dengan UIN lain yang ada di lingkungan PTAIN.
“Sangat berbeda sekali, kalau UIN lain itu adalah hadiah dari pemerintah, tapi kalau kita adalah hasil dari perjuangan yang begitu berat, kita berjuang dari tahun 2009 dan baru tembus sekarang (2013). Dan lagi di UINSA harus lulus 6 sertifikat, yaitu: Program Computing, Program Penalaran Studi Islam, Program Bahasa Arab (TOAFL), Program Bahasa Inggris (TOEFL), Program Keterampilan Agama Praktis, dan Program Pesantren. Jadi sangat terlihat sekali perubahan UINSA dengan UIN-UIN yang lain”. Tambahnya.
Sedangkan Menurut Kamiso, Ketua keamanan UINSA, keamanan dan ketertiban di UINSA semakin diperketat.
“Dengan lauching-nya IAIN menjadi UIN, pihak keamanan kita semakin memperketat penjagaan dan ketertiban parkiran agar dapat mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang tidak dinginkan oleh kita bersama,”. Ungkapnya dengan semangat.
“Pihak keamanan kita juga tidak mengizinkan para pedagang kaki lima dan pedagang asongan untuk masuk dan berjualan di sini pada hari-hari efektif kuliah. Karena hal itu menggangu keindahan dan ketertiban di kampus kita”.tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar