Oleh:
Syamsuriyanto
Surabaya-
Pada 4 Desember yang lalu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel
Surabaya resmi menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya setelah
di resmikan oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali.
Perubahan
status IAIN mejadi UIN itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. IAIN
Sunan Ampel berjuang dan bekerja keras untuk memenuhi persyaratan tersebut
untuk menjadi UIN. Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, sehingga mampu mengantarkan
kampus 117 itu menjadi UIN.
Menurut Akh. Muzakki, M.Ag. M.Phil, P.hD, Ketua Tim UIN Sunan Ampel Surabaya, banyak perubahan
yang terjadi di UINSA saat ini. Pimpinan UINSA sudah siap dalam mengantarkan
UINSA semakin maju kedepannya.
“Kampus kita sudah siap, kami sangat siap secara grafis.
Kurikulum sudah dirubah, tempatpun sudah kami rancang dengan sebaik-baiknya,
yang untuk sementara diletakkan di Green SA, dan pemerintahpun sudah menyiapkan
beberapa dosen untuk UINSA, jadi kami benar-benar sudah mempersiapkan dengan
sematang mungkin UINSA ini untuk kemajuan kedepannya”. Katanya.
Menurut
dosen lulusan SI jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel itu, UINSA sangat berbeda dengan UIN lain yang ada di lingkungan
PTAIN.
“Sangat berbeda sekali, kalau UIN lain itu adalah hadiah
dari pemerintah, tapi kalau kita adalah hasil dari perjuangan yang begitu berat,
kita berjuang dari tahun 2009 dan baru tembus sekarang (2013). Dan lagi di
UINSA harus lulus 6 sertifikat, yaitu: Program Computing, Program Penalaran
Studi Islam, Program Bahasa Arab (TOAFL), Program Bahasa Inggris (TOEFL),
Program Keterampilan Agama Praktis, dan Program Pesantren. Jadi sangat terlihat
sekali perubahan UINSA dengan UIN-UIN yang lain”. Tambahnya.
Sedangkan
Menurut Kamiso, Ketua keamanan UINSA, keamanan dan ketertiban di UINSA semakin
diperketat.
“Dengan
lauching-nya IAIN menjadi UIN, pihak
keamanan kita semakin memperketat penjagaan dan ketertiban parkiran agar dapat
mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang tidak dinginkan oleh kita bersama,”.
Ungkapnya dengan semangat.
“Pihak
keamanan kita juga tidak mengizinkan para pedagang kaki lima dan pedagang
asongan untuk masuk dan berjualan di sini pada hari-hari efektif kuliah. Karena
hal itu menggangu keindahan dan ketertiban di kampus kita”.tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar