Minggu, 08 Desember 2013

SEPAK TERJANG IAIN MEJADI UINSA

Oleh: Syamsuriyanto[1]
Latar belakang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya menjadi UINSA Surabaya setidaknya memeliki empat faktor, diantaranya faktor akademik-ilmiah, sosiologis-demografis, kebutuhan publik dan kelembagaan. Dalam dimensi faktor akademik-ilmiah, IAIN Sunan Ampel Surabaya merupakan salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Jawa Timur yang mempunyai spesifikasi keilmuan Islam-sosial, Islam-humaniora, Islam-pendidikan dan lain-lain. Namun dalam pengembangan dakwah islamiyah khususnya di Jawa Timur, IAIN Sunan Ampel Surabaya harus melakukan inovasi agar tidak ada dikotomi pendidikan antara dirasah Islamiyah (studi-studi keislaman) dengan keilmuan umum. Maka IAIN Sunan Ampel Surabaya beralih satus menjadi UINSA adalah untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman dengan tidak melakukan dikotomi keilmuan tersebut.
Faktor yang kedua adalah sosiologis-demografis. UINSA merupakan Universitas Islam Negeri yang berada di Jawa Timur yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang berbasis santri. Besarnya penduduk yang beragama Islam itu di latar belakangi oleh lembaga pendidikan Islam baik formal maupun nonformal. Pendidikan Islam formal (dari madrasah ibtidaiyah sampai aliyah) serta pendidikan Islam nonformal (pondok pesantren dan lainnya) mengakar di Jawa Timur. Bahkan pendidikan Islam di Jawa Timur terbesar dari pada daerah-daerah lain di Indonesia. Maka atas prestasi Jawa Timur tersebut, IAIN Sunan Ampel Surabaya berbenah menjadi UINSA.
Faktor yang ketiga adalah kebutuhan publik. Masyarakat mengira bahwa pendidikan agama hanyalah mengantarkan manusia menjadi tokoh agama serta tanpa mengantarkannya untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah status menjadi UINSA untuk meluruskan persepsi tersebut. Dalam perkembangannya UINSA tidak hanya membuka program studi dan fakultas yang hanya berorientasi terhadap agama Islam, namun  juga dibuka program studi dan fakultas yang bersifat umum.
Sedangkan faktor yang terakhir adalah kelembagaan. IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah status menjadi UINSA adalah untuk menuju kemajuan (progress), bukan kemunduran (regress). Transformasi menjadi UINSA adalah bukti konkret bahwa IAIN Sunan Ampel Surabaya menuju kemajuan, khususnya dalam segi administrasi dan kelembagaan. UINSA merasa bahwa perubahan status agar menjadi World Class University.


[1] Mahasiswa Semester 3 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar